Evolusi

Tinggalkan komentar

Isme Sesat, Asal Usul Manusia

*) Oleh; Hotman Jonathan Lumbangaol

Di abad ke-18 Darwinisme berepilog, manusia berasal dari kera. Gereja (baca; orang Kristen) dibuatnya kalang-kabut. Ajaran evolusi merasuk tulang sumsum ke-Kristen-an di abad ke-18. Sebab seperempat penduduk bumi menerima Darwinisme. Lalu, menjadi pertanyaan dari mana asal manusia sebenarnya? Pertanyaan ini selalu menggangu manusia dari masa ke masa. Teori evolusi masih diajari di sekolah—bahwa manusia berasal dari kera.

Yang mengusik sebenarnya bagaimana manusia dihina berasal dari kera. Bisakah kera memiliki daya keagungan rohani yang menghiasi dirinya, bisa berkreasi, berimajinasi dan mencipta. Tapi apakah cukup berdasar jika hanya hal itu bisa disebut manusia berasal dari kera.

Sudah sejak dulu manusia mencari asal-usulnya. Dari zaman primitif muncullah paham animisme, dinamisme, dan isme-isme yang lain, tak lain karena hasrat ingin mencari asal-usulnya. Pencariannya persis seorang musafir yang tidak mengerti peta perjalanan—berjalan terus lalu tersesat—sampai tua ia belum mencapai tujuan.

Perjalanan pecarian itu dijawab Charles Darwin (1809-1950) ahli zoology. Dan berkesimpulan dengan teori evolusi bahwa; kehidupan dimulai dari bakteri, lalu bermetamorfosa ke binatang–lalu kemudian jadi primata atau monyet. Berlahan-lahan berproses menjadi manusia. Menurutnya lagi bentuk pertama kehidupan adalah makhluk yang berubah-ubah. Dimulai mutasi gen, kemudian makhluk berubah sedikit-demi sedikit dari asal bakteri.

Dampak evolusi mempengaruhi banyak aspek, agama, filsafat, teknologi, sains. Meskipun, teori evolusi tanpa pondasi menyimpulkan asal usul manusia dan akhirnya ngambang menjadi hanya asumsi. Teori evolusi pada awalnya mengoncang umat manusia, seakan-akan memutus kebuntuan tentang asal-usul manusia. Memang, teori evolusi menjadi dasar membuka jalan terhadap kemajuan teknologi. Contohnya, penemuan bayi tabung. Sekarang dengan bayi tabung manusia bisa menciptakan manusia. Ini adalah memang pantastis.

Istilah evolusi diartikan sebagai perkembangan berangsur-angsur. Dari yang buruk menjadi cantik. Dari zat sederhana menuju zat yang lebih sempurna. Dari binatang yang jelek ke binatang yang cantik. Dan tumbuh-tumbuhan menjadi binatang, dari binatang ke manusia. Kemudian, dari pengalaman-penelitiannya menyimpulkan, manusia berasa dari monyet. Didasari pandangan—semua jenis binatang berasal dari satu sel purba. Teori itu muncul–ketika Darwin melakukan penelitian terhadap seekor tikus, perut tikus tersebut diurai dan runut dipelajari. Sebagai ahli zoologi memang itu lumrah dilakukan.

Kemudian ia membedah katak–katak tersebut dipotong lalu dipisahkan dari dagingnya. Kemudian, tak berapa lama daging dalam katak yang masih hidup dan inilah membuatnya kagum untuk meneruskan pertualangan tersebut. Darwin menulis dari hasil riset. Dari pola perkembangan tikus yang berubah-ubah. Imajinasi yang liar, menyimpulkan bahwa manusia sama dengan kera.

Inilah kekuatan pikiran kalau tidak dibalut dengan iman yang akhirnya imajinasi tak terkontrol membawa pada penyesatan. Teorinya mirip dari pengakuan penemuan aliran baru, seolah-olah evolusi sudah final 100%.

Lalu, tahun 1871 Darwin menerbitkan buku menghebohkan berjudul “The Descent of Man” (Asal Usul Manusia). Kemudian tidak berapa lama muncul “The Origin of Species” dikeluarkan mengulas terjadinya jenis-jenis. Buku ini mengukuhkan kesimpulannya tentang asal manusia.

Marxisme

Aliran Marxisme yang dikembangkan dari paham Karl Marx bahwa menurut pemikiran Marxisme asal-usul kejadian (arche) yang sudah menampakkan pengertian materi dilihat daripada Thales (640-550 S.M) bahwa segala sesuatu adalah air. Menurut Aliran ini asal usul manusia berawal dari pada air dan berakhir pada air pula. Anaximines (588-542 S.M) mengatakan bahwa asal mula penjelmaan adalah udara, artinya udara menghasilkan uap dan menjadi air.

Lalu kemudian, pemikiran itu ditafsirkan pada kenyataan bahwa udara merupakan napas dan dasar kehidupan jiwa. Pemahaman ini didasari oleh udara adalah napas; roh dunia yang meliputi kosmos, udara adalah dasar kehidupan. Pemikiran ini berkembang sebagai pandangan monisme. Sebab mereka menganut adanya kehidupan pada alam kebendaan (materialisme) sehingga disebut hylezois.

Pandangan Alkitab

Lalu bagaimana Alkitab menangkal isme-isme tersebut. Alkitab menyebut manusia berasal debu tanah. Tuhan membentuk Adam dari debu tanah dan Hawa diambil dari tulang rusuk laki-laki manusia pertama (Adam). Paulus menganggap asal-usul manusia tidak perlu dipersoalkan. Sebab hanya Tuhan-lah pencipta segala yang ada. Allah menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Sedangkan manusia mampu membuat yang ada menjadi lebih berguna bagi dia. Tuhan menciptakan manusia beserta alam ini tidak masuk wilayah bukti logika manusia. Artinya, bisa dibuktikan logika manusia baru itu disebut benar. Kemampuan manusia tidak dalam wilayah bisa mengerti asalnya. Sebab manusia terdiri dari unsur kepanaan sedangkan Tuhan Alfa dan Omega. Jadi manusia tidak mampu membuat teori tentang kemampuan kreatorNya menciptakan manusia.

Jika penulis bisa memberikan ilustrasi misalnya; Tuhan seorang pembuat bejana dan manusia adalah bejana. Apakah bejana mampu mencari asal-muasal dari mana dia dibuat. Jawabannya tidak mungkin, mungkin hanya kalau ia beriman. Bejana tidak bisa mengerti jalan pikiran pembuat bejana. Perspektif iman Kristen menegaskan manusia tidak mungkin mampu menemukan pembuatnya jikalau pembuatnya yang datang menunjukkan diri.

Karena itu Tuhan datang menghampiri manusia—oleh sebab manusia tidak mampu datang pada Tuhan. Jelas yang berinisiatif mengambil rupa manusia adalah Tuhan—bukan manusia mencari Tuhan, tetapi Tuhan-lah yang mencari manusia. Itu sebabnya Paulus dengan tegas mengatakan, baik ketika mengajarkan kesatuan organik umat manusia. Bahwa manusia berasal dari debu tanah—tidak bisa diganggu-gugat. Absolutlah Tuhan yang menciptakan manusia.

Tuhan sang kreator tersebut—absolut membentuk Adam dari debu tanah. Lalu Allah melihat manusia itu tidak baik hidup seorang diri saja perlu ada penolong yang sepadan. Maka Tuhan menciptakan Hawa (Eva). Karena itu manusia adalah mahkluk interdipenden artinya manusia tidak bisa hidup seorang diri saja, maka perlu orang lain untuk mendampinginya. Jadi paradigma Kristen menolak teori bahwa manusia berasal dari kera.

Tuhan menciptakan manusia dengan iman. Dan iman adalah pemberian Tuhan melebihi logika yang ada dalam pikiran manusia. Iman adalah tingkatan nalar paling tertinggi manusia yang diberikan Tuhan. Dan lagi, jika manusia berasal kera berarti manusia yang meninggal akan kembali menjadi kera. Demikian juga, Marxisme mengajarkan bahwa segala sesuatu adalah air, semua berawal dari pada air dan berakhir pada air. Ini mirip seperti reinkarnasi kembali wujud pertama setelah kematian. Alkitab tegas, dari tanah akan kembali ke tanah, dari air kembali ke air.

Darwinisme mempengaruhi pikiran manusia hingga saat ini demikian juga Marxisme. Darwin dan Karl Marx memang hebat sebagai orang ateis. Walaupun dulunya kakek Darwin seorang pendeta dan bapak Karl Marx hamba Tuhan. Mereka berdua barangkali belum pernah ketemu. Kesamaan atara mereka adalah berasumsi dengan kira-kira itulah yang menggangu banyak orang. Ia sendiri tidak berani tegas mengatakan bahwa penelitiannya absolut, mutlak benar. Malah Darwin tiba pada pernyataan “teori evolusi bukan untuk harus dipercayaan, boleh dipercaya boleh tidak disinilah kekeliruan orang-orang ateis. Dan Karl Marx mati dalam kemiskinan sebelum sempat sadar.

Ada satu cerita, seorang ateis yang teguh mempercayai bahwa Tuhan itu tidak ada tuhan itu hanya imajinasi kata si ateis. Lalu dalam perjalanan hujan lebat disertai banjir lalu si ateis ini langsung berkata ya Allah berulang-ulang. Jadi sebenarnya ia bukan tidak percaya ada Tuhan tetapi dia tidak mau percaya. Tetapi bukan karena dia percaya baru Tuhan itu ada.

Sekalipun dia tidak percaya Tuhan tetapi tetap saja Tuhan ada bukan karena kepercayaan manusia. Inilah hidup– kadang guncangan perlu menyadarkan kantuk. Demikianlah orang Kristen jangan terlalu lama nyaman dari ketidaknyaman di dunia ini.

*) Penulis adalah pelayan

Hello world!

1 Komentar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!